Keuntungan Membeli di Official Store:
Dijual Oleh Brand Resmi
Respon dan Pelayanan Cepat
Transaksi Aman dan Nyaman
Harga Promo Eksklusif
jualUSAHA PENGGEMUKAN SAPI LIMOSIN DI SRAGEN JAWA TENGAH load load load

Usaha Penggemukan Sapi Limosin Di Sragen Jawa Tengah

Kebutuhan: 40 Ekor

tag:

Dilihat:
Update:
Diskusi
Info Pengiklan
Foto profil

Transaksi Aman Gunakan Rekening Bersama Agromaret

  1. Hanya pembayaran melalui rekening an PT Agromaret Digital Indonesia dijamin 100% aman. Lihat selengkapnya
  2. Uang pasti dikembalikan jika barang tidak diterima

Deskripsi produk

 proposal ini di ajukan oleh :

1. Agus Apriyanto, Amd Vet, SM (D3 kesehatan hewan & sarjana manajemen)

2. Risqy Amaliah Hafiz, Amd Vet, Spt (D3 kesehatan hewan & sarjana peternakan)

3. drh. Muhammad huda ( Dokter Hewan)

KAMI BERENCANA MEMBUKA INVESTASI PETERNAKAN DI BEBERAPA WILAYAH DIANTARANYA JAWA TENGAH, SEMARANG, MADIUN, PALEMBANG, PADANG, JAYAPURA, SUKABUMI, BANDUNG. NAMUN APABILA ADA INVESTOR YANG INGIN MENGEMBANGKAN DI WILAYAHNYA KAMI TIDAK KEBERATAN DAN MEMBANTU MANAJEMENNYA. MOHON DOANYA SEMOGA PETERNAKAN DI INDONESIA MAJU DAN KONSUMSI DAGING DI INDONESIA MAKIN TINGGI SEHINGGA MAMPU MENCERDASKAN GENERASI BANGSA

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Prospek penggemukan sapi potong cukup bagus sejalan dengan meningkatnya penduduk, maka kebutuhan protein hewani akan meningkat. Selain itu, dengan adanya pengurangan kuota impor sapi dari Australia, mendorong peternakan lokal menjadi trend dan banyak dilirik. Prospek lain yang mendorong adalah menguatnya isu lingkungan mendorong pemakaian pupuk dan perlakuan organik bagi tanaman meningkat (sapi penghasil utama pupuk organik dari hewan). Disamping itu trend harga sapi dari tahun ke tahun tidak pernah menurun, cenderung 5 – 8 % di atas rata-rata inflasi. Usaha ini diharapkan dapat mensuplai kebutuhan daging sapi lokal (Sumedang), regional (Jawa Barat) dan nasional (Jakarta dan Banten). Atas dasar kenyataan tersebut, maka sangat terbuka peluang bagi usaha penggemukan sapi khususnya di wilayah Sumedang. Bisnis penggemukan sapi potong dinilai dapat terintegrasi dengan bisnis lain dimana bahan baku pakan dapat diperoleh dengan mudah. Sementara itu, limbah kotoran sapi dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan pupuk organik yang saat ini permintaanya semakin meningkat. Dalam hubunganya dengan masyarakat sekitar, jenis usaha ini dapat menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu, dengan adanya usaha ini diharapkan juga dapat memberikan edukasi bagi masyarakat sekitar dalam menumbuhkan jiwa wirausaha dengan memanfaatkan sumberdaya lokal. Dalam jangka panjang, usaha ini dapat dikembangkan melalui system pemberdayaan masyarakat sekitar dengan model inti-plasma atau model pola bagi hasil lainya.

B.         Tujuan

Tujuan usaha pengemukan sapi potong ini adalah sebagai berikut:

1.      Membuka lapangan pekerjaan

2.      Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa wirausaha anggota kelompok tani

3.      Menggali sumber pendapatan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya

4.      Mendukung Program Dinas Pertanian Kabupaten Sumedang, sehingga dapat memberikan kontribusi kebutuhan danging sapi baik untuk memenuhi kebutuhan local maupun nasional.

 BAB II

PROFIL USAHA

A.    Teknis Produksi

Usaha penggemukan sapi ini berskala 40 ekor sapi dengan bobot awal antara 300 kg/ekor. Penggemukan dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan, sehingga diharapkan dapat melakukan usaha penggemukan sebanyak 4 periode dalam satu tahun. Target pencapaian bobot badan harian (PBBH) adalah 1,2-1,6 kg per ekor. Sehingga pada akhir periode penggemukan bobot sapi yang diharapkan mencapai 390-400 kg/ekor. Apabila permintaan pasar terus meningkat, tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan usaha ini dalam skala yang lebih besar.

B.     Lokasi

Lokasi usaha berada di Dusun sukorejo rt 11 rw 02 , tegaldowo, kec, gemolong , sragen. Lokasi yang sesuai untuk penggemukan sapi harus memenuhi beberapa kriteria penting, diantaranya adalah :

Bebas dari penyakit endemik, misalnya antraks Dekat dengan sumber air bersih Dekat dengan akses jalan raya Dekat dengan kebun hijauan makanan ternak (HMT), atau terdapat sumber pakan murah berupa limbah-limbah hasil industri pertanian Dekat dengan sumber bakalan dan pasar.

Desa Pamulihan merupakan daerah agraris yang sebagian penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Tanah yang subur menyebabkan sebagian besar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Kondisi ini banyak dimanfaatkan oleh para petani untuk memelihara sapi potong karena mudahnya mendapatkan rumput untuk makanan. Di Desa Pamulihan selain pakan mudah didapat, lahan pemeliharaannya tersedia cukup banyak.. Potensi lainnya, pakan tambahan seperti bekatul padi, bekatul jagung, ketela pohon, ampas ketela, ampas tahu, kulit kopi dan lain-lain banyak didapat dan relative murah.

C.    Kandang

Kandang yang digunakan berupa kandang individu dengan ukuran 2 x 1,5 m per ekor, sehingga luas bangunan 1 unit kandang 183,6 m2. Kandang dibangun secara permanen dengan alas berupa beton, kerangka bangunan dari kayu dan atap berupa genting.

D.    Bakalan Sapi

Bakalan sapi yang akan digunakan yaitu sapi lokal peranakan Simental atau Limousin. Dengan menggunakan kedua jenis sapi tersebut, diharapkan target pertambahan bobot badan harian (PBBH) bisa mencapai 1,2-1,6 kg. Sapi yang akan digemukkan berumur antara 1,5 sampai 2 tahun dengan rata-rata bobot badan antara 200-300 kg/ekor.

E.     Pakan

Jenis pakan yang akan diberikan berupa hijauan dan konsentrat dengan perbandingan 60 : 40. Sehingga untuk sapi dengan bobot badan 250 kg, maka hijauan segar yang diberikan sebanyak 30 kg dan konsentrat 5 kg perhari. Pakan hijauan berupa rumput Raja (King Grass) yang bersumber dari kebun HMT, atau hijauan yang dibeli dengan kisaran harga Rp.250,-/kg. Sedangkan konsentrat yang akan digunakan merupakan konsentrat yang sudah jadi ditambah dengan ampas tahu, dedak dan ampas bir.

F.     Tenaga Kerja

Tenaga kerja tetap yang akan dipekerjakan yaitu 4 orang, masing-masing menangani 10 ekor sapi. Tugas dan tanggungjawab pekerja kandang ini meliputi kegiatan penanganan sapi sehari-hari seperti pemberian pakan, membersihkan kandang, dan pengolahan limbah atau kotoran ternak. Upah yang diberikan sebesar Rp. 4000 perhari untuk tiap ekor sapi, atau setara dengan Rp.1.200.000 perbulan untuk setiap pekerja.

G.    Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam usaha penggemukan sapi diantaranya adalah : gudang pakan beserta peralatanya, bangunan kantor dan perlengkapanya, serta instalasi air.

BAB III

PEMASARAN

 

A.    Target Pasar

Potensi usaha ternak sapi cukup menyebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Pasar yang paling potensial untuk daging sapi adalah kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, dan wilayah Bodetabek. Namun demikian jumlah produksi tersebut masih belum memenuhi permintaan untuk pasar lokal sekalipun. Sehingga dalam rencana usaha ternak penggemukan sapi potong ini ditargetkan untuk mengisi kebutuhan pasar lokal surakarta namun tidak menutup kemungkinan dikirim ke daerah lain yang membutuhkan.

B.     Kebutuhan dan Proyeksi Pasar

Peluang peningkatan bisnis ternak sapi untuk pasar domestik sangat terbuka luas. Pasar lokal dapat diartikan pasar tingkat Kecamatan dan kabupaten apabila kita lihat di pasar-pasar tersebut tidak sedikit para pedagang yang menjual daging sapi, terlebih lagi apabila pada hari-hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri terjadi berbagai  jamur di musim penghujan, banyak pedagang-pedagang baru untuk mencari keuntungan menjual daging sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, di samping  itu pula pada hari Raya Idul Adha, sesusai dengan tingkat ekonomi masyarakat yang dimilikitidak sedikit pula orang yang menyembelih untuk korbannya yaitu sapi. Keadaan tersebut di atas merupakan indicator bahwa kebutuhan daging sapi untuk dikonsumsi semakin meningkat.

Produk ikutan dalam usaha penggemukan sapi diluar daging adalah kulit. Permintaan kulit sebagai bahan baku aneka kerajinan dan bahan asesoris pakaian memiliki kecenderungan yang terus meningkat. Ada beberapa pengrajin kulit di Garut misalnya, terpaksa gulung tikar karena kesulitan memperoleh kulit sebagai bahan baku usahanya.

 BAB IV

ANALISA FINANSIAL

A.    Biaya Investasi Awal

Jumlah dana atau modal yang dibutuhkan untuk kegiatan usaha penggemukan ternak sapi potong berdasarkan rancangan kebutuhan 40 orang ekor sapi adalah sebagai berikut :

Biaya Tetap

Pembuatan kandang sapi (Rp.1.500.000,-/ekor)                     = Rp.    60.000.000,-

Biaya Operasional

*Pengadaan/pembelian sapi jenis Lemousin dan Mental (berat bibit sekitar 300kg/ekor Rp 45.000/kg)

- 45000 X 300kg x 40 ekor x                                          = Rp.   540.000.000,–

- Pakan untuk 3 bulan (Rp15.100,-/ekor/hari)                  = Rp.    54.360.000.

- Vitamin, mineral dan obat cacing (1 paket)                    = Rp.      2.500.000,-

* Tenaga kerja

4 orang x Rp. 1.200.000 X 3 bulan,-                                   = Rp.      14.400.000,-

Jumlah biaya operasional                                               = Rp. 611.260.000,-

Jumlah dana/modal yang diperlukan penggemukan ternak sapi potong selama satu periode produksi (3 bulan/90 hari pertama) adalah sebesar Rp. 671.260.000,-

B.     Penjualan dan Keuntungan

Penjualan

1.      Kenaikan bobot sampai satu priode penggemukan berdasarkan pengalaman mencapai 1 kg/hari

2.      Bobot awal ternak sapi saat diterima oleh kelompok tani, rata-rata diperkirakan 300 kg.

3.      Bobot sapi saat dijual oleh kelompok tani/petani = 90hari x 1 kg + 300 kg = 390 kg/ekor.

4.      Bobot sapi seluruhnya (40 ekor) = 390 kg x 40 ekor =  15.600  kg

5.      Diperkirakan harga sapi saat penjualan sapi tersebut adalah =

15.600 kg x Rp. 42.500,-                          = Rp. 663.000.000,-

Setiap sapi menghasilkan 10 kg kotoran, sehingga selama periode penggemukan 90 hari seekor sapi menghasilkan 900 kg kotoran dengan harga per kg Rp. 200. Total pendapatan dari hasil penjualan kotoran sapi  40 ekor x 900 kg x Rp 200,00 = Rp. 7.200.000,- Total Pendapatan = Rp. 663.000.000,- + Rp. 7.200.000,-

= Rp. 670.200.000,-

Keuntungan

1.      Biaya Operasional                                        = Rp. 611.260.000,-

Total Pendapatan                                                  = Rp. 670.200.000,-

Keuntungan yang diperoleh    = Penjualan – Biaya Operasional

= Rp. 670.200.000,-– Rp. 611.260.000,-

                                                = Rp.  58.940.000,-

(lima puluh delapan juta sembilan ratus empat puluh ribu rupiah)

Jadi keuntungan yang diperoleh selama 3 bulan adalah Rp.  58.940.000,- atau Rp.19.646.000,- untuk 1 bulan.

Bagikan:


Diskusi () Gabung Diskusi

Punya pertanyaan? diskusikan di sini

Lihat semua >

load kontenloading more



Iklan sejenis Lihat kategori
Lihat kategori

Diskusi

Kirim Pesan

Mohon berhati-hati jika bertransaksi di luar agromaret. Gunakan rekening bersama agromaret untuk menghindari penipuan. Cek panduan di sini.
Ke:
User agromaret
Loading ...
Subyek:
USAHA PENGGEMUKAN SAPI LIMOSIN DI SRAGEN JAWA TENGAH
USAHA PENGGEMUKAN SAPI LIMOSIN DI SRAGEN JAWA TENGAH

Menu utama

Penjualan

pertanian
peternakan
perikanan
lain-lain

Permintaan

pertanian
peternakan
perikanan
lain-lain

Kerjasama

pertanian
peternakan
perikanan
lain-lain

Kategori Utama

Kategori Utama

Kategori Utama

Kategori Utama

Kategori Utama

Kategori Utama

Kategori Utama

Kategori Utama

Kategori Utama

Kategori Utama

Kategori Utama

Kategori Utama

Masuk Daftar
Home Kategori

Penjualan

Permintaan

Kerjasama

Pengguna

Semua Provinsi

ACEH

SUMATERA UTARA

SUMATERA BARAT

RIAU

JAMBI

SUMATERA SELATAN

BENGKULU

LAMPUNG

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KEPULAUAN RIAU

DKI JAKARTA

JAWA BARAT

JAWA TENGAH

DI YOGYAKARTA

JAWA TIMUR

BANTEN

BALI

NUSA TENGGARA BARAT

NUSA TENGGARA TIMUR

KALIMANTAN BARAT

KALIMANTAN TENGAH

KALIMANTAN SELATAN

KALIMANTAN TIMUR

KALIMANTAN UTARA

SULAWESI UTARA

SULAWESI TENGAH

SULAWESI SELATAN

SULAWESI TENGGARA

GORONTALO

SULAWESI BARAT

MALUKU

MALUKU UTARA

PAPUA BARAT

PAPUA