Swasembada Beras

Deskripsi produk

PRODUKSI PADI 15,2 TON PER HEKTAR Oleh : Eko Prayitno Penulis menemani seorang petani di sebuah desa di Bondowoso Jawa Timur tatkala sedang panen padi disawahnya yang hanya seluas 5000 meter. Hasil panen setelah ditimbang 7,6 ton. Awalnya saya menduga ini hanya kebetulan saja karena Pak Farid, demikian beliau dipanggil sedang beruntung memperoleh benih yang bagus, pupuk dan takarannya tepat, Pak Farid secara kebetulan bercocok-tanam dimusim yang tepat sehingga sawahnya menerima curah hujan yang tepat pula. Pada saat itu saya tidak memberi komentar maupun bertanya kepada beliau, waktupun berlalu. Enam bulan sesudah momen diatas Pak Farid datang berkunjung dirumah saya di Jember dan saya berkomentar iseng kalo Pak Farid enam bulan yang lalu sedang beruntung bisa panen padi 7,6 ton. Datar saja Pak Farid mengimbangi komentar saya tanpa ingin memamerkan atau bangga, katanya : Saya buat sendiri bahan-bahannya Pak Eko !, ga kebetulan kok, udah panen beberapa kali Pak. ! Saya terhenyak, bukankah ini hasil yang luar-biasa, yang saya tahu rata-rata panen padi hanya 4 ton hingga 6 ton saja (saya tidak mengerti tentang bercocok tanam padi) Lantas tanpa beraturan, jauh dari ilmiah dan menggunakan bahasa sederhana Pak Farid mengungkapkan kenapa dia bisa panen kalo satu hektar bisa panen 15,2 hektar. Saya rangkum sendiri faktor-faktor keberhasilan panennya dan seperti dibawah ini kesimpulannya. MENINGKATKAN PRODUKSI PADI MENJADI 15,2 TON PER HEKTAR 1. CARA PENGOLAHAN DAN PENGGEMBURAN TANAH 2. PEMILIHAN BIBIT UNGGUL 3. TEKNIK PEMUPUKAN 4. PEMBERANTASAN HAMA DAN PENYAKIT 5. APLIKASI MULTI VITAMIN DAN SUPLEMEN TANAMAN 6. WAKTU PANEN YANG TEPAT Dari ke-enam persyaratan diatas penulis menitik-beratkan persoalan yang paling signifikan yaitu “APLIKASI MULTI VITAMIN DAN SUPLEMEN TANAMAN” karena Pak Farid mengungkapkan telah melakukan “trial and error” dan selama 3 tahun baru merasa berhasil menemukan formula yang tepat dan hanya bermodalkan Rp.45.000 untuk lahan 5000 meter. Aplikasi multi vitamin dan suplemen tanaman adalah kuncinya, bahan-bahan yang penulis catat pun mudah dicari dan murah. Hanya saja formula buatan Pak Farid tidak maksimal jika poin-poin lainnya tidak dijalankan dengan baik. Ditambahkan oleh Pak Farid bahwa bahan buatannya juga sudah dia terapkan pada tanaman : Tembakau, Sawi, Jagung, Terong dan Tomat. Penulis semakin antusias dan saat ditanya apakah Pak Farid memberikan penemuannya ini kepada orang lain ? Pak Farid menjawab ada beberapa petani yang mencoba ramuan ajaibnya namun semuanya gagal karena tidak mengindahkan petunjuk penting lainnnya seperti kedalaman tanam, jarak tanam, interval pemakaian dan umur bibit yang ia sarankan. Saya tanya lagi : Buatan Bapak apa bisa di kultur ? jawaban Pak Farid : Apa itu kultur ? INFO KONTAK : EKO PRAYITNO,

Bagikan: